4.22.2008

Menghapus Virus menggunakan bantuan Deep Freeze

Melanjutkan tulisan yang tulis mengenai virus komputer, kali ini penulis coba memberikan tips bagaimana menghapus virus yang ada pada flash disk. Setelah kita ketahui bagaimana fungsi dari Deep Freeze, maka dapat diambil kesimpulan bahwa segala sesuatu yang terjadi pada program komputer yang telah terpasang Deep Freeze dan dalam keadaan Boot Frozen, akan dikembalikan seperti sedia kala setelah proses restart komputer. Sehingga didalam penggunaannya tidak perlu dikuatirkan bisa terjadi sesuatu pada drive tersebut. Tetapi tentu saja alangkah baiknya digabungkan kemampuan Deep Freeze ini dengan anti virus yang terpasang. Dengan kemampuan inilah, komputer yang ter Deep Freeze dapat digunakan sebagai sarana untuk menghapus virus yang terdapat pada media penyimpanan lain seperti flash disk, disket ;-).

Anti virus komputer saat ini dapat beranak pinak dengan memanfaatkan fasilitas Autorun.inf yang terdapat pada komputer. Kemudian pada saat autorun.inf ini aktif (dengan menggunakan fasilitas dari Windows dimana ada fasilitas pengaktifan autorun), maka akan menjalankan beberapa eksekusi filenya. Sebagai contoh adalah virus .vbs.
Berikut ini adalah autorun.inf








Dan biasanya susunan virusnya seperti ini :












Dari contoh diatas dapat dilihat bahwa untuk menjalankan program .vbs menggunakan Microsoft(r) Windows Based Script Host. Nah dari program inilah nantinya virus akan melakukan aksinya misalnya menyembunyikan folder options, menyembuyikan file, menggandakan diri, memasukkan data-data ke dalam registry, dan lain sebagainya. Yang paling sering adalah menyembunyikan file.

Langkah-langkah berikut ini digunakan untuk membersihkan virus dan mengembalikan file yang tersembunyi dengan menggunakan bantuan Deep Freeze. Misalnya seperti berikut :


Pertama, Supaya komputer yang digunakan untuk membersihkan virus dapat melihat yang tersembunyi, siapkan komputer dalam keadaan Boot Thawed, kemudian pada bagian start klik kanan kemudian explorer. Setelah itu tekan Tools, Folder Option, kemudian pilih View. Set pada Hidden Files and Folders, Show Hidden files and folders, kemudian pada bagian yang lain non-aktifkan hide extensions for known file types dan hide protected operating system files (recomended).

Lihat pada bagian gambar :
Jangan lupa klik pada bagian Apply to All Folders, kemudian tekan OK. Setelah itu ubah state Deep Freeze menjadi Boot Frozen. Restart komputer. Komputer siap digunakan untuk membersihkan virus.
Hal yang perlu diingat juga adalah pastikan komputer yang akan digunakan untuk membersihkan virus sudah dalam keadaan terinstall Deep Freeze dan dalam keadaan bebas virus ;-), jadi tidak mungkin membersihkan virus tetapi komputer yang digunakan sudah terinfeksi virus walaupun sudah terpasang Deep Freeze. Kemudian pastikan state dari Deep Freeze tersebut dalam keadaan Boot Frozen.
Kedua, masukkan Flash Disk ke port USB, dan tunggu beberapa saat. Biasanya windows akan menjalankan fasilitas autorun.
Seperti tampil pada gambar berikut :
Klik tombol cancel.

















Jalankan windows explorer, akan terlihat susunan foldernya seperti berikut ini :











Dapat dilihat bahwa ada 2 file yaitu autorun.inf dan .vbs. Delete dua file tersebut. Kemudian hapuslah file yang berekstensi exe. Dalam gambar diatas bernama Tugas Martha.exe. Sebelumnya supaya nanti dalam penghapusan file exe secara simultan menggunakan fasilitas search tidak salah dengan file yang lain, ada baiknya lihat ukuran file exe, biasanya mempunyai ukuran yang sama. Misalnya Tugas Martha.exe tersebut berukuran 77.8 Kb. Sehingga nanti yang dihapus ukurannya sama.

Ketiga adalah menampilkan file dan folder (akan disebut file saja pada penjelasan berikutnya) yang tersembunyi. Untuk menampilkan file tersebut dapat menggunakan fasilitas yang terdapat pada Windows yaitu Attrib. Fungsi ini dapat anda peroleh dengan cara menekan Start, kemudian Run. Pada kotak dialog Run, ketikkan cmd, kemudian tekan Enter atau tekan tombol Ok. Lihat pada gambar :











Setelah itu akan muncul command prompt, ketikkan attrib /?
Attrib digunakan untuk memberikan attribut pada sebuah file atau folder. Attribut yang melekat pada sebuah file terdiri atas :
R attribut read only
A attribut archieve
S attribut system
H attribut hidden
Sedangkan pemberian fungsi attributnya menurut konsep + dan -. Artinya jika ingin memberikan attribut Hidden pada sebuah file dengan menambahkan +h, sedangkan untuk menghilangkan attribut Hidden pada sebuah file dengan menambahkan –h. Hal ini berlaku pula untuk attribut yang lain.
Misalnya : attrib *.* –h –r –s –a artinya menghilangkan attribut hidden hidden, readonly, sistem dan archieve pada semua file tetapi tidak berlaku untuk folder. Untuk itu perintah yang biasanya digunakan untuk menghilangkan virus digunakan perintah :
attrib *.* –h –r –s –a /d /s kemudian tekan Enter. Tunggu beberapa saat. Hasil terakhir dari folder setelah proses attrib :
Selanjutnya mencari apakah dalam folder tersebut masih ada virusnya atau belum, dengan mencari file autorun.inf, .vbs, semua file yang ber-ekstensi Exe dan mempunyai ukuran 77.8 kb.
Gunakan fasilitas search, Tekan Start, kemudian search. Pilih all files and folders. Setelah itu pada kotak area search, isikan autorun.inf; *.vbs; *.exe. Jangan lupa pada bagian more advanced search, isikan beri tanda centang pada bagian Search system folders, Search hidden files and folders, search subfolders. Lihat pada gambar
Tekan Search. Berikut ini adalah contoh hasilnya (tergantung pada masing-masing komputer)
Terlihat masih ada file exe yang berukuran 78 Kb. Hapuslah file tersebut. Selesai.

Untuk memastikan apakah flash disk masih ada virus atau tidak, restart komputer kemudian coba jalankan flash disk di komputer. Dan carilah kembali data-data yang dimaksud diatas. Jika tidak ditemukan berarti flash disk tersebut bebas virus.

Cara-cara ini mungkin berguna, tetapi dapat pula tidak berguna karena tentu bergantung pada virus tersebut. Baik virus dan semua cara bergantung pada pengguna komputer, semakin sering belajar dan mau belajar untuk lebih baik maka semakin banyak cara yang dapat dilakukan. Kenalilah selalu data yang pada media penyimpanan, jika ada data asing yang belum pernah dibuat sebelumnya, maka layaklah anda curigai sebagai virus. Sikap berhati-hati dan selalu membuat cadangan data menjadikan segalanya lebih mudah. Gunakan selalu kombinasi antara Anti Virus dan program pelindung seperti Deep Freeze, semoga membantu. Selalu share dengan orang lain agar ilmu anda bertambah.
Read More......

4.18.2008

Virus Komputer & Perlindungan Simultan Pada Komputer

Tentu kita pernah merasakan dampak adanya virus komputer. Apalagi beberapa waktu belakangan ini, virus komputer membuat resah para pengguna komputer. Tulisan ini dibuat bukan dengan maksud untuk menggurui, namun untuk memberikan sedikit ”pencerahan” kepada anda. Virus komputer berkembang sedemikian pesatnya, tidak terkecuali dengan virus-virus lokal di Indonesia. Bahkan sudah menjadi brand untuk virus-virus lokal Indonesia yang telah menjadi tuan rumah di negeri sendiri.
Sistem komputer yang ada saat ini semakin rentan karena menjadi ”kelinci percobaan” bagi mereka yang gemar mengotak-atik sistem. Virus komputer bukan lagi sifatnya menyembunyikan file tetapi sudah mengarah bagaimana sistem komputer sudah tidak dapat digunakan lagi oleh penggunanya, sampai akhirnya harus di install ulang sistem operasinya.

Anggapan secara umum mengatakan bahwa jika sistem komputer telah diberi anti virus maka komputer akan ”kebal” terhadap virus. Anggapan ini tidak 100% benar, karena pada kenyataannya sebuah anti virus akan muncul bila sebuah virus muncul. Jadi kesimpulannya adalah virus selalu lebih dahulu ada dibandingkan anti virus komputernya. Walaupun ada beberapa anti virus yang mampu mendeteksi sebuah virus dengan logika bahwa virus yang terdeteksi tersebut mempunyai metode atau algoritma yang hampir mirip dengan virus sebelumnya (varian). Namun lain halnya jika virus tersebut mempunyai algoritma yang baru, maka virus tersebut akan langsung menerobos langsung anti virus yang terpasang karena dianggap oleh anti virus tersebut bukan sebuah ”serangan”. Walaupun si empunya komputer telah memperbaharui anti virusnya secara off line maupun on line.

Kemudian memunculkan sebuah kesimpulan sementara yang mengatakan bahwa anti virus yang digunakan dengan merek tertentu ”kurang baik”, maka keinginan untuk mencoba merek anti virus yang lain akan muncul. Berbagai hal dicoba dari mulai mengganti anti virus dari mulai anti virus yang gratis sampai yang berbayar. Bahkan ada yang berganti-ganti anti virus berdasarkan saran dari teman. Misalnya untuk virus a menggunakan anti virus x, kemudian berselang beberapa waktu muncullah virus baru dengan jenis yang berbeda, katakanlah virus b. Dan ternyata, anti virus x tidak mampu mendeteksi virus b tersebut, kemudian saran dari teman mengatakan gunakan saja anti virus y, demikianlah seterusnya. Yang lebih ekstrem lagi adalah semua anti virus diinstall mulai dari merek a sampai dengan merk z dalam satu komputer. Akibatnya kinerja dari sistem komputer akan melambat karena aktivitas dari anti virus yang bekerja, bahkan tidak jarang mengakibatkan sistem komputer crash. Terkadang ada beberapa anti virus yang tidak mau bekerja sama dengan anti virus yang lain. Akibatnya, anti virus merk a malah menganggap anti virus merk b sebagai virus. Kacau khan ... ;-). Semua jenis anti virus cara bekerjanya bagaikan sebuah penyaring / filter. Sehingga semua proses yang terjadi pada sebuah komputer akan diawasi satu persatu. Proses pengawasan ini membutuhkan sebagian dari memori komputer. Analoginya adalah sebagai berikut jika misalnya satu jenis anti virus membutuhkan 10% saja dari memori komputer untuk proses penyaringan, maka jika terpasang lima jenis anti virus yang bekerja bersama-sama hampir membutuhkan 40-50% dari memori komputer untuk proses penyaringan. Tidaklah mengherankan apabila komputer mengalami kelambatan pada kinerja sistemnya.

Bukanlah hal yang bijak bilamana selalu mengganti anti virus yang baru hanya untuk mengatasi virus-virus tersebut. Karena hal yang patut disadari adalah virus akan selalu berkembang dan bermunculan terus, dan anti virus dapat mengatasi virus tersebut tentu membutuhkan beberapa waktu. Istilahnya adalah selalu bermain kucing-kucingan dengan virus ;-).

Berikut ini adalah buah pikiran dan pengalaman dari penulis, semoga dapat membantu dan memberi wawasan kepada anda tentang hal-hal yang harus disiapkan sebelum terkena virus dan dibagian bawah disertakan sedikit tips untuk menghapus virus. Opini yang sering muncul adalah mengganti sistem operasinya misalnya dari sistem operasi berlogo jendela ke sistem operasi berlogo pinguin. Karena menurut komunitas yang menggunakan sistem operasi berlogo pinguin ini, sistem operasi yang mereka gunakan masih belum banyak tersentuh oleh virus. Namun, transformasi sistem operasi ini tidaklah semudah di implementasikan. Jika dilakukan untuk ruang lingkup pribadi tidaklah menjadi masalah, tetapi jika hal ini dilakukan pada ruang publik seperti sekolah, perusahaan, warnet, maka hal ini tidak mudah dilakukan karena harus merubah gaya hidup (kebiasaan) seseorang menggunakan sistem operasi dan aplikasi yang digunakan, belum lagi kompabilitas dengan perangkat lain yang terhubung. Hal ini menjadi sedikit bermasalah, karena sudah menjadi kebiasaan dari sejak kecil menggunakan sistem operasi berlogo jendela. Beberapa waktu yang lalu, penulis sempatkan berkeliling ke beberapa warnet di Surabaya. Diantaranya menggunakan sistem operasi berlogo pinguin ini dengan dasar aman dari ”sweeping” legalitas sistem operasi, murah, dan aman dari virus. Namun kenyataan, banyak pengguna enggan berlama-lama dikarenakan masih belum familiar dengan sistem operasi tersebut, perbedaan aplikasi yang digunakan, dan tata letak yang tidak biasanya membuat mereka harus mencari lebih dahulu dan diharuskan belajar lebih dahulu. Budaya dimana harus belajar lebih dahulu inilah yang sulit untuk diubah, tentu banyak orang berpikiran kalau ada produk yang biasa mereka lakukan kenapa harus susah-susah belajar yang lain. Kesimpulannya masih sulit untuk berganti sistem operasi, walaupun hal ini mungkin dan sah-sah saja untuk dilakukan.

Berikutnya adalah selalu berpedoman pada pepatah lama, sedia payung sebelum hujan. Artinya harus selalu waspada dengan data-data yang dimiliki. Rutin membackup data menjadi prioritas penting saat ini. Proses membackup data dapat dilakukan dengan menggunakan media penyimpanan seperti hard disk (mobile harddisk) atau dapat pula menggunakan optik cakram seperti CD dan DVD. Pilihan yang kedua mungkin lebih mudah dilakukan ditunjang dengan semakin terjangkaunya optik cakram dan alat pembakarnya. Mungkin perlu dianggarkan sejumlah dana untuk membackup data dan bila perlu lakukan penjadwalan secara khusus untuk proses backup data. Langkah ini menjadi begitu bermanfaat manakala sistem komputer yang anda gunakan sedang menghadapi masalah, bukan saja pada saat terserang virus tetapi mungkin karena faktor lain seperti usia perangkat keras.

Langkah berikutnya adalah memberikan perlindungan secara simultan pada sistem komputernya. Dari pengalaman penulis, program Deep Freeze masih memegang peranan yang penting untuk perlindungan komputer. Mungkin anda sendiri pernah mendengar dan mencoba program ini. Menurut beberapa orang software ini agak ribet untuk dilakukan karena diharuskan untuk restart bila ada perubahan kondisi (state), dan sedikit memperlambat kinerja komputer. Namun, seiring berjalannya waktu software ini terus berbenah diri dengan memunculkan beberapa versinya. Sejauh pengalaman penulis, tidak pernah ada masalah dengan kinerja komputer. Pada awalnya sedikit menunggu (tidak sampai lebih dari 10 menit) sampai proses benar-benar selesai, dan pada saat telah selesai maka komputer benar-benar siap digunakan dan terbukti ada perasaan nyaman pada saat menggunakan komputer dan jauh dari rasa was-was. Sofware ini dibuat oleh faronics, dapat anda lihat reviewnya di www.faronics.com Software ini cocok digunakan untuk ruang publik seperti disebutkan diatas. Konsep dari software ini adalah dapat melakukan recovery secara total terhadap segala bentuk perubahan yang terjadi pada drive yang dilindungi. Istilah yang digunakan untuk drive yang dilindungi adalah Boot Freeze. Sedangkan untuk istilah untuk drive yang terbuka adalah Boot Thawed. Konsep Deep Freeze sederhananya adalah sistem buka tutup. Bila diinginkan melakukan konfigurasi pada sistem maka diharuskan dalam keadaan terbuka atau Boot Thawed, sedangkan bila diinginkan konfigurasi sistem terlindungi diharuskan dalam keadaan tertutup atau Boot Freeze. Untuk setiap proses perubahan baik dari Boot Thawed ke Boot Freeze harus melewati proses restart komputer. Yang harus dipahami dari awal adalah usahakan sistem komputer yang ada bersih dari virus dan semua aplikasi terinstalasi dengan baik, baru kemudian program Deep Freeze ini dipasangkan. Sebagai Contoh, misalnya pada sistem komputer terdapat 1 hard disk yang dipartisi menjadi 2 yaitu C:\ dan D:\. Khusus untuk drive C digunakan untuk menyimpan aplikasi (dalam hal ini pada drive C sudah terinstall program aplikasi yang diinginkan), sedangkan drive D digunakan untuk menyimpan data. Kemudian setelah drive C telah terisi semua aplikasi yang diinginkan, langkah berikutnya adalah menginstall program Deep Freeze, saat pertama kali proses instalasinya akan ditanyakan drive mana yang akan dilindungi, dalam hal ini adalah drive C. Berilah tanda centang pada drive C saja. Lihat gambar.

Kemudian tekan Install, akan muncul kotak dialog baru, pada bagian Master Software License Agreement, pilih I Accept. Pilih tombol Next.

Setelah itu, tekan tombol next, kemudian tekan tombol Finish.

Tunggu selama beberapa saat, dan komputer akan secara otomatis restart. Sampai disini proses instalasi selesai.

Kemudian setelah sistem berjalan kembali, akan muncul kotak dialog yang berisi konfirmasi pemberian kode kunci (password). Berilah kode kunci sesuai yang diinginkan dan ingat baik-baik kode kunci tersebut.

Sistem Deep Freeze yang aktif akan memunculkan icon baru di pojok kanan bawah pada toolbar.

Simbol pada Deep Freeze sebagai berikut :

Simbol ini berarti Deep Freeze dalam keadaan aktif (Boot Frozen)



Simbol ini berarti Deep Freeze tidak aktif(Boot Thawed)


Sedangkan untuk konfigurasi dari Deep Freeze in menggunakan kombinasi tombol Shift + Ctrl + Alt + F6. Sehingga tampil kotak dialog seperti dibawah ini, isikan pada kotak area password. Kemudian tekan tombol enter atau tekan tombol OK.

Setelah itu akan tampil kotak dialog konfigurasi Deep Freeze.








Fungsi Status on Next Boot :

Boot Frozen : Mengatur komputer dalam keadaan terlindungi

Boot Thawed on next … restarts : Mengatur komputer dalam keadaan terbuka setelah restart

Boot Thawed : Mengatur computer dalam keadaan terbuka.

Jadi setelah suatu perubahan terjadi misalnya dari status Boot Frozen ke Boot Thawed, haruslah di restart terlebih dahulu.

Yang menjadi perhatian penting setelah Deep Freeze terinstall adalah cara pandang penyimpanan data. Karena drive C yang di lindungi secara total, jangan sekali-sekali menyimpan data di drive C tersebut. Karena segala apapun bentuk perubahan yang terjadi pada drive C, misalnya penambahan data, penghapusan data atau apapun yang terjadi pada drive C akan dikembalikan pada kondisi semula. Untuk itu penyimpanan data harus dilakukan pada drive yang lain selain drive C !!.

Proses penyimpanan di My Documents yang biasanya terletak di drive C masih dapat dilakukan, asalkan target dari My Documents diubah dahulu ke drive yang lain, misalnya akan diletakkan pada drive D. Maka langkah-langkah yang harus dilakukan adalah :

Pada windows explorer, klik kanan pada My Documents kemudian pilih Properties. Ubah pada bagian Targetnya, misalnya D:\My Documents. Lihat pada contoh gambar dibawah ini.

Setelah itu tekan tombol Move untuk memindahkan semua data yang ada. Kemudian tekan OK.

Untuk proses uninstall dari program ini, pastikan Deep Freeze dalam keadaan Boot Thawed. Kemudian jalanlan program installer Deep Freeze.

Pilih Uninstall, kemudian muncul kotak dialog baru.




Pilihlah OK to Unistall, kemudian tombol Finish. Tunggu beberapa saat, computer akan restart. Proses Uninstall selesai.





Read More......

4.14.2008

Pengenalan Dasar Komputer

Berikut ini adalah link untuk materi pengenalan dasar komputer. Untuk materi yang lain dapat anda cari menggunakan Google, atau bila ingin yang berbahasa indonesia cari di www.ilmukomputer.com. Read More......

4.08.2008

LPMP 2007

LPMP 2007
Menumbuhkan kultur pembelajaran inovatif dan kreatif

Lomba Pembuatan Multimedia Pembelajaran (LPMP) SMA 2007 yang diselenggarakan oleh Dinas Menengah Umum mengambil tema “Menumbuhkan kultur pembelajaran inovatif dan kreatif”. Sebuah Multimedia Pembelajaran SMA adalah media pembelajaran yang menggabungkan dua unsur atau lebih media yang terdiri dari teks, grafik, gambar, foto, audio, video dan animasi secara terintegrasi dan interaktif sehingga dapat berfungsi sebagai alat bantu guru dalam mengajar dan sebagai aplikasi / software belajar mandiri bagi siswa.
Kegiatan ini bertujuan untuk menghasilkan produk dan menanamkan budaya mengenal dan dekat pada computer base learning. Secara umum manfaat yang dapat diperoleh adalah proses pembelajaran lebih menarik, lebih interaktif, jumlah waktu mengajar dapat dikurangi, kualitas belajar siswa dapat ditingkatkan, dan proses belajar mengajar dapat dilakukan dimana dan kapan saja, serta sikap belajar siswa dapat ditingkatkan.

Dari terkumpulnya 147 karya yang terdiri dari 106 karya dari SMA Negeri, 28 karya dari SMA Swasta dan 13 karya dari MA Negeri, maka menghasilkan 19 nominasi karya lomba untuk diteruskan ke penjurian teknis tahap akhir. Sebagian besar 19 nominasi karya yang dibuat menggunakan bantuan program Power Point, Macromedia Flash, 3DSMax, dengan menggabungkan animasi, video, suara, dan interaktivitas dalam sebuah karya.

Proses penjurian tahap akhir dan Workshop Penyempurnaan Hasil Karya dilaksanakan di Hotel Jaya Raya, Cipayung Bogor yang diselenggarakan pada tanggal 27 Nopember – 4 Desember 2007. SMA Kristen 2 Surabaya berkesempatan mengirimkan 2 wakilnya pada proses penjurian tahap akhir yaitu Budi Djoko Chrismanto, S. Kom, M. Psi untuk mata pelajaran Geografi dengan topik karya Lempeng Tektonik Gunung Dan Gempa Bumi dan Pipit Kiswieantoro, S. Kom untuk mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dengan topik karya Setting Peripheral. Setelah melalui proses penjurian yang dilakukan oleh pakar ahli dari berbagai aspek penilaian karya maka tersusun daftar pemenang LPMP 2007, dimana 2 wakil dari SMA Kristen Petra 2 Surabaya mendapat 1 medali perak untuk karya Setting Peripheral dan nominator karya untuk Lempeng Tektonik Gunung dan Gempa Bumi. Workshop penyempurnaan hasil karya selama 3 hari diisi oleh pakar-pakar ahli bidang subtansi materi, desain pembelajaran, rekayasan perangkat lunak dan aspek komunikasi visual. Dengan adanya workshop ini menambah ilmu dalam pengembangan program multimedia pembelajaran yang benar, bermutu, dan lebih interaktif.

Dimasa depan guru dituntut untuk memiliki kompetensi yang lebih tinggi, bukan hanya mampu menyampaikan materi pelajaran secara konvensional, namun harus mempunyai kemampuan dalam memanfaatkan dan mengembangkan multimedia pembelajaran, sekurang-kurangnya untuk kebutuhan sendiri. Selamat berkarya !.
Read More......